Artikel
Sejarah Desa Cangkring
- Kondisi Desa
2.1.1. Sejarah Desa
Pada zaman dahulu yang tak tertuliskan tahun berapa dan tidak jelas pada zaman apa. Ketika itu ada 2 sosok manusia di tengah – tengah alas belukar yaitu :
- Mbah Buyut Ganti
- Mbah buyut Tubah
Dari sisi sejarah desa cangkring tertuliskan bahwa kedua orang tersebut babat alas kata orang sesepuh desa cangkring dijadikan suatu perkampungan dan lama kelamaan perkampungan bertambah penghuninya dari luar perkampungan sehingga bertambah masyarakat yang ada didesa. Pada masa perubahan zaman terjadilah 2 kelompok tapi hidup mereka saling rukun dan saling membantu dalam segala hal yaitu yang pertama kelompok mbah buyut ganti dan elompok mbah buyut tubah. Pada saat musim kemarau panjang lahan pertanian banyak yang kekeringan, banyak masyarakat kekurangan pangan. Semua warga masyarakat berembug dan menghasilkan hasil bahwa semua warga masyarakat meminta apa yang diinginkan masyarakat ke tempat mbah buyut ganti yang berada di sebelah timur desa dan ke mbah buyut tubah yang berada di sebelah utara desa dan disinilah terjadinya mukjizat yang luar biasa. Ditempat semedi mbah buyut ganti mengeluarkan sumber mata air dan juga di tempat semedi mbah buyut tubah juga mengeluarkan sumber mata air, pada akhirnya semua warga menggali kedua sumber mata air tersebut dan dijadikanlah sebuah sumur dari kedua sumber mata air tersebut. Sampai sekarang kedua sumur tersebut masih dipergunakan warga masyarakat. Untuk sumur yang ditempati mbah buyut ganti dnamakan sumur wetan dan untuk sumur yang ditempati mbah buyut tubah dinamakan sumur lor, pada saat itu pula masyarakat sekitar tidak kekurangan air dan kekurangan sandang pangan.
Pada suatu ketika ada seseorang yang datang yang berasal dari jawa tengah yakni “Raden Santri” yang merupakan kerabat sunan muria dimana perjuangan dan dakwah beliau tidaklah sia-sia dikarenakan banyak penduduk yang mengikuti ajarannya yaitu ajaran yang mengajarkan tentang syariat islam sehingga banyak warga masyarakat yang memeluk agama islam, sehingga makin lama desa tersebut berkembang luas dan penduduknya semakin banyak yang kemudian menjadi sebuah desa yang sejahtera gemah ripah loh jinawe sampai sekarang.
Sejarah pemerintahan Desa Cangkring yang telah dipimpin oleh seorang kepala desa definitif dan pejabat kepala desa sudah mulai jaman kemerdekaan yang tidak diketahui secara pasti tahunnya. Yang dirangkum oleh Tim Penyusun RPJMDesa sebagai berikut :
Tabel 5.1 : Daftar Kepala Desa Cangkring
NO. |
NAMA |
TAHUN |
KETERANGAN |
1. |
Proyo |
Tidak diketahui tahunnya |
- |
2. |
Warsono |
Tidak diketahui tahunnya |
- |
3. |
Muripan |
Tidak diketahui tahunnya |
- |
4. |
Komari |
1965 – 1966 |
Kepala Desa Definitif |
5. |
Mulyanto |
1967 – 1988 |
Kepala Desa Definitif |
6. |
Sudjanto |
1989 – 1990 |
Kepala Desa Definitif |
7. |
Andiyanto |
1991 – 1998 |
Kepala Desa Definitif |
8. |
H. Winarko |
1999 – 2007 |
Kepala Desa Definitif |
9. |
H. Winarko |
2007 – 2013 |
Kepala Desa Definitif |
10. |
Kasmadi |
2013 – 2016 |
Kepala Desa Definitif |
11. |
Winarko |
2017 – 2018 |
YMT. Kepala Desa |
12. |
Lanang Al Anang Kosim |
2018 – 2019 |
Pejabat Kepala Desa |
13. |
Rispandi |
2019 – 2025 |
Kepala Desa Definitif |
2.1.2 Demografi
Topografi Desa Cangkring adalah berupa dataran rendah dengan luas wilayah 200.037 Ha. Secara geografis Desa Cangkring terletak pada posisi 7°04'-9°29' Lintang Selatan dan 112°08'-978°46' Bujur Timur.
Secara administratif, Desa Cangkring terletak di wilayah Kecamatan Palang Kabupaten Tuban dibatasi oleh desa desa tetangga diantaranya :
Sebelah Utara : Desa Sumurjalak,
Sebelah Selatan : Desa Kedungrojo
Sebelah Barat : Desa Kepohagung
Sebelah Timur : Desa Plumpang
Jarak tempuh Desa Cangkring ke Ibukota Kecamatan adalah 3 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 9 Menit. Sedangkan jarak tempuh ke Ibukota Kabupaten adalah 20 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 25 Menit.